This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 09 Januari 2009

Uji BBM Yaris - Antara Premium Dan Pertamax

Uji BBM Yaris - Antara Premium Dan PertamaxTelah banyak media yang mengulas Toyota Yaris. Keunggulan akselerasi mesin dan stabilitas pengendaliannya kerap sekali dibicarakan. Begitu pula dengan konsumsi BBM-nya yang diklaim sangat irit karena bisa mencapai 12 km/liter di dalam kota.
Lalu bagaimana jika Toyota Yaris diajak menempuh perjalanan jauh luar kota Jakarta-Surabaya PP (pulang pergi)? Tentu sangat mengasyikkan mengingat Yaris di Indonesia kerap disebut mini MPV dan tak jarang disebut city car.
Dalam pengujian kali ini kami memutuskan untuk memakai BBM Premium dari Jakarta-Surabaya, dan gantian memakai Pertamax arah sebaliknya. Kira-kira mana yang lebih irit?
Tentu butuh waktu hari libur yang cukup untuk melakukan pengujian ala Jakarta-Surabaya PP. Maklum, jarak yang kami tempuh via jalur pantura bisa mencapai 1.600 km. Jadi momen liburan natal dan tahun baru lalu dapat kami gunakan untuk pengujian kali ini.

Saat memasuki Tol Cikampek SPBU km 57 di malam hari, kami sempatkan diri untuk melakukan pengecekan di Pos Jaga Toyota 24 Jam. Melalui tangan trampil mekanik Udin, Toyota Yaris yang kami kemudikan dinyatakan tak ada masalah dan siap melakukan perjalanan jauh. Usai mengisi penuh tangki BBM dengan Premium yang tak sampai Rp 200 ribu, perjalanan ke Surabaya segera kami lanjutkan.

Capai 170 km/jam
Perjalanan tengah malam tergolong lancar. Jalanan tidak terlalu padat hingga memberikan kesempatan bagi Yaris adu performa. Mulai akselerasi menyusul bus-bus malam berukuran besar hingga truk gandengan tidak ada masalah. Ukuran Yaris yang kompak ditunjang dengan akselerasinya yang responsif, semakin membuat kami yakin bahwa mobil ini juga layak diajak keluar kota.

Saat memasuki Cirebon barulah performa total Yaris dapat terasa maksimal. Di jalur tol Cirebon, Yaris dapat kami pacu hingga menembus kecepatan 170 km/jam. Ingin sekali menekan pedal gas lebih dalam, hanya saja barisan pintu keluar tol telah terlihat. Dengan terpaksa pedal rem pun harus terinjak agar dapat memberikan beberapa lembar ribuan Rupiah untuk petugas loket.

Tembus 16 km/liter
 Tiba di Semarang pagi hari, kami memutuskan untuk sekadar keliling kota. Waktu itu jalanan mulai ramai dan saat melihat indikator BBM sudah tersisa satu bar, kami pun singgah di SPBU. Kembali pengisian secara full tank untuk mengetahui berapa konsumsi BBM selama perjalanan.

Takjub juga dengan hasil betapa iritnya konsumsi BBM Toyota Yaris. Jika dirata-rata selama perjalanan, perliter Premium bisa menembus 16 km. Padahal kami sering menekan pedal gas dalam-dalam.
Menjelang sore, kami pun tiba di Surabaya. Selama di Kota Pahlawan, kami sengaja berkeliling kota supaya indikator BBM segera menurun dan berkedip lampu merah. Namun konsumsi BBM Yaris yang super irit, memaksa kami dapat mengunjungi SPBU esok hari. Pasalnya hingga tiba di Surabaya di hari pertama, indikator BBM masih menyisakan dua bar.

Setelah merasa kondisi badan sudah bugar, keesokan harinya kami memutuskan untuk segera kembali ke Jakarta. Kali ini pengujian adalah bagaimana konsumsi BBM Yaris jika memakai Pertamax yang beroktan 92.

Dengan angka oktan yang lebih tinggi 4 digit dibandingkan Premium yang 88, kami sudah membayangkan bahwa performa Yaris akan lebih baik. Tepat sore hari, kami telah berada di Tol Surabaya dan kembali menyusuri jalan yang sama, yang telah kami lewati kemarin. Perjalanan kali ini lumayan padat karena boleh dikata kami berbarengan dengan bus-bus malam luar kota yang juga menuju Jakarta.

Cukup gemas juga melihat banyaknya iring-iringan bus malam di depan. Jalur pantura di Jawa Timur tergolong sempit dan hanya cukup untuk dua jalur saja. Lalu lintas yang lumayan ramai, justru menjadi kelebihan bagi Yaris. Dimensinya yang kompak dan performanya yang gesit, kami pun berhasil mendahului beberapa bus malam.

Jadi bisa dibayangkan pedal gas kerap sekali diinjak. Namun ada catatan menarik, cukup dengan menekan pedal gas secukupnya (tidak perlu dalam-dalam) dan upayakan putaran mesin berkisar 3.000 rpm, Yaris pun telah asyik diajak aksi salip menyalip. Tanpa terasa kami pun sampai di Tegal.

Saat memasuki SPBU, sesungguhnya masih ada beberapa bar pada indikator BBM. Hanya saja karena di SPBU ini terdapat Pertamax, maka kami memutuskan untuk melakukan pengisian ulang. Khawatir jika nanti sulit mendapatkan Pertamax.

Di pengukuran konsumsi BBM dengan Pertamax ini, kami kembali mendapatkan hasil yang fantastis. Rata-rata perliter-nya mencapai 17 km atau lebih baik 1 km bila dibandingkan dengan Premium. Padahal kondisi lalu-lintas dari Surabaya menuju Tegal lebih ramai dari biasanya.

Pakai Pertamax Capai 18 km/liter
Beruntung sekali menjelang tengah malam hingga pagi hari, lalu lintas cenderung lebih lenggang hingga kami pun kembali dapat mengajak Yaris berlari lebih kencang. Hebatnya lagi, pagi-pagi Subuh kami telah berada di Jakarta. Saat kembali melakukan pengukuran dengan mengisi BBM Pertamax, kali ini kami mendapatkan rekor 1 liter Pertamax bisa menempuh jarak 18 km! Benar-benar membuktikan bahwa Yaris tidak hanya asyik di ajak jalan-jalan keluar kota, tetapi juga sangat irit konsumsi BBM-nya.

Mungkin suatu hari nanti kami dapat menguji konsumsi BBM lain, tapi dengan Pertamax Plus ataupun dengan produk Shell maupun Petronas. Asalkan dengan catatan telah ada SPBU yang bersangkutan di sepanjang jalan.

Kamis, 08 Januari 2009

Rekor Tertinggi Penjualan Mobil di Indonesia : 607.151 Unit

Rekor Tertinggi Penjualan Mobil di IndonesiaPeriode 2008, rekor tertinggi baru penjualan mobil di Indonesia tercipta. Penjualan mobil ‘wholesales’ (dari ATPM yang tergabung dalam Gaikindo ke dealer) mencapai 607.151 unit. Prestasi yang sebelumnya tak terbayangkan. Bahkan dua bulan menjelang tutup 2008, di saat krisis keuangan global mulai dirasakan dampaknya, ATPM besar seperti Toyota masih ragu dengan pencapaian penjualan 600.000 unit.

Dengan ini, terjadi kenaikan penjualan sebesar 40 persen dibandingkan tahun sebelumnya (2007) yang hanya mencatat penjualan 434.473 unit. Produsen atau ATPM yang paling banyak kebagian rezeki dari penjualan mobil di Indonesia tersebut adalah Toyota : 211.911 atau 34,9 persen. Tak hanya unit yang naik, pangsa pasar Toyota juga meningkat. Pada 2007, pangsa pasar Toyota 34,7 persen atau 150.631 unit.

Tren Turun - Berdasarkan dari data yang diperoleh Kompas.com, penjualan mobil di Indonesia dua bulan terakhir menjelang 2008 terus turun. Bahkan, periode Desember merupakan angka penjualan terendah sepanjang 2008. Penjualan terendah lain adalah Januari 2008, yaitu 41.375 unit. Periode November, total penjualan total 46.122 unit; dan Desember, 39.000 unit atau turun 15,4 persen dari bulan sebelumnya.

Dengan melihat situasi ekonomi global dan domestik saat ini, Toyota memperkirakan penjualan tahun ini hanya 400.000-420.000 unit, atau turun sekitar 33 persen. Sebuah penurunan yang sangat besar dan akan mengurangi jam kerja pabrik mobil dan komponen pendukungnya.

Bila hasil penjualan mobil dari anggota Gaikindo digabungkan dengan mobil yang dijual oleh importir umum (AIKI), yang selama Januari - Oktober telah menjual 4.477 unit, total penjualan mobil di Indonesia diperkirakan 612.000 unit. Sementara itu, dari importir umum, yang paling banyak terjual adalah Toyota.

Penjualan Mobil 2008
Merek
2008
Pangsa
Pos
2007

% Kenaikkan

Daihatsu
78.020 12,9%
3
51.957 50%
Honda
52.500 8,6%
5
40.000 31%
Isuzu
25.325 4,2%

18.270 39%
Mazda
2.241 0,4%

1.336 68%
Mitsubishi
87.524 14,4%
2
61.548 42%
Nissan
31.738 5,2%

19.030 67%
Suzuki
73.066 12,0%
4
58.095 26%
Toyota
211.911 34,9%
1
150.631 41%
Lain-lain
44.826 7,4%

33.606 33%
Total
607.151


434.473 40%
Sumber Data: ADM

Penjualan Mobil Periode November dan Desember 2008
Merek
November
Desember
Daihatsu
4.718 5.272
Honda
2.740 2.129
Isuzu
1.587 1.237
Mazda
133 165
Mitsubishi
6.831 4.498
Nissan
2.316 1.808
Suzuki
4.001 3.398
Toyota
20.820 17.912
Lain-lain
2.976 2.581
Total
46.122 39.000
Sumber Data: ADM

Penjualan Mobil Impor (Januari-Oktober) 2008
Merek
Unit
Toyota
3.242
Nissan
463
Honda
137
Mitsubishi
130
Jeep
116
Mercedes-Benz
38
Audi
25
Hummer
63
Ferrari
19
Jaguar
67
Mini Cooper
42
Porsche
25
Volkswagen
58
Lainnya
52
Total
4.477

Selasa, 06 Januari 2009

Toyota Vios - Sanggup Berjalan 50 km

Toyota Vios - Sanggup Berjalan 50 kmToyota Vios - Sanggup Berjalan 50 km - Pernahkah Anda lupa mengisi bensin sehingga tiba-tiba lampu indikator bensin mobil menyala? Jantung tentu berdebar-debar dan dilingkupi perasaan tidak tenang. Muncul pertanyaan, apakah sisa bensin yang ada dalam tangki cukup unluk membawa mobil ke SPBU terdekat. Toyota Vios : Sanggup Berjalan 50 km.

Oke, banyak mobil keluaran terkini yang telah dilengkapi Multi Information Display (MID), di mana jarak tempuh sesuai sisa bensin dalam tangki dapat diketahui. Namun lagi-lagi tetap timbul pertanyaan, seberapa akuratkah informasi yang ditampilkan ini? Seorang rekan pernah bercerita bahwa sedan Eropa miliknya tahu-tahu 'KO' padahal MID masih menunjukkan jarak tempuh sejauh 150 km.

Nah, berangkat dari pertanyaan inilah, kami memutuskan untuk melakukan sebuah tes sederhana. Sejauh apakah mobil masih dapat berjalan ketika lampu fuel meter telah menyala? Mobil yang kami pilih adalah Toyota Vios bertransmisi otomatis.

Menggunakan jenis digital, fuel meter di Vios akan berkedip saat menyisakan satu bar.

Dan seiring menipisnya persediaan tangki, frekuensi kedipannya akan semakin cepat. Secara psikologis, pancaran lampu indikator ini juga akan mempengaruhi detak jantung kita. "Jangan-jangan mobil akan segera mogok."

Waktunya pengetesan. Lampu fuel meter sudah berkedip dan kami pun bergegas menuju jalanan Ibu-kota. Sembari tak lupa menyiapkan bensin cadangan dalam jeriken tentunya. Berangkat dari kantor kami di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, rute dipilih adalah menuju bilangan Senayan pp. Dan jika belum habis, perjalanan akan kami lanjutkan menuju BSD, Tangerang, melewati tol Kebon Jeruk dan kembali via JORR dan Pondok Indah.

Begitu lampu indikator bensin berkedip, MID di dasbor Vios langsung langsung menunjukkan sisa jarak tempuh tinggal 15 km. Dan angka ini langsung berubah menjadi 10 dan lantas nol. Jelas bikin jantung pengemudi manapun langsung berdebar.

Akan tetapi kami tak terlalu khawatir.

Fakta bahwa setiap mobil memiliki reserved tank berkapasitas sekitar 5 liter. Jika dikombinasikan dengan konsumsi bbm rata-rata Vios seirit 12 km/1 membuat kami memprediksi jarak tempuh akan jatuh di kisaran 50-60 km.

Dan benar. Tripmeter pun terus merangkak naik. Angka 30 km terlampau. 40 dan lantas 50. Wah, kapan habisnya, nih? Muncul pikiran betapa susahnya membuat mobil seirit Vios ini kehabisan bensin.

BSD sudah terlewati dan kami pun memasuki tol I menuju Pondok Indah. Dan, tepat di depan gerbang tol Pondok Ranji, mesin Toyota Vios mendadak mati tanpa peringatan apapun. Bar paling bawah dari indikator bensin masih berkedip cepat. Mesin juga tidak menunjukkan gejala batuk-batuk seperti yang sering kita saksikan dalam film. Langsung mati begitu saja.

Akhirnya, tujuan kami tercapai. Ternyata, prediksi awal kami tidak meleset. Dengan MID menunjukkan konsumsi bbm rata-rata 11,8 km/1, trip-meter mencatat angka 58,6 km. Di mana kecepatan rata-rata di kisaran 25,1 km/jam.

Dengan populasi SPBU sebanyak saat ini, rasanya kita benar-benar tak perlu takut kehabisan bensin jika tiba-tiba lampu fuel meter menyala. Sejelek-jeleknya konsumsi bbm mobil, tetap saja Anda akan menemukan SPBU dalam radius 10 km dari posisi saat ini.

Meski begitu, jelas lebih baik sedia payung sebelum hujan, bukan? Bayangkan jika Anda tengah terburu-buru dan kondisi lalu lintas di sekitar SPBU terdekat tidak kondusif alias macet. Akan lebih bijaksana jika Anda selalu mengisi bensin sebelum lampu fuel meter menyala...* Toyota Vios - Sanggup Berjalan 50 km


Sabtu, 03 Januari 2009

Toyota Avanza : Konsumsi BBM

Mobil Keluarga Ideal Terbaik IndonesiaKonsumsi BBM Toyota Avanza - Inilah mobil dengan populasi terbanyak di Indonesia saat ini. Kalau tidak percaya coba tengok kiri dan kanan Anda saat sedang mengemudi. Pasti bisa langsung melihat ‘mobil sejuta umat’ ini di sekitar Anda.

Dengan mesin yang efisien dan harga Avanza baru yang terjangkau, mobil ini mampu menembus angka penjualan 24 ribu unit di pertengahan semester kedua tahun ini. Toyota Avanza tipe 1.5 S dengan transmisi otomatis 4-percepatan mampu memberikan kenyamanan tersendiri tanpa melupakan daya angkutnya yang besar. Tujuh orang penumpang masih mampu diakomodasi olehnya.

Gelar terbaik pada kategori People Carrier pada Auto Bild Award 2008 bukan tanpa alasan. Performa Avanza varian S ini berkapasitas 1.495 cc, mampu memberikan 109 daya kuda pada 6.000 rpm. Sementara torsi untuk membawa mobil berikut 7 penumpangnya sebesar 141 Nm di 4.400 rpm.

Sayangnya, konfigurasi ini serta final gear 4,875 dan penggerak roda belakang, membuat Avanza tak mampu memberikan efisiensi terbaik pada Liga Irit 2008. Ditambah dengan transmisi otomatis 4-percepatan, kian membuat transfer tenaga ke roda pengerak kurang optimal. Gejala selip khas transmisi otamatis, membuat akselerasi sedikit terhambat.

Tak heran bila rute dalam kota dengan kondisi ‘stop and go’ membuat Avanza termewah ini hanya mencatat angka 7,21 km/l. Hasil tersebut dicapai dengan menempuh kondisi jalan dalam kota Jakarta yang sangat padat. GPS kami mencatat kecepatan rata-rata tidak lebih dari 15,2 km/jam. Artinya perjalanan dalam kota sejauh 104,6 km kami tempuh dalam waktu 6 jam 50 menit.

Sedangkan untuk rute jalan tol sejauh 176,9 km dan kecepatan rata-rata 86 km/jam, Avanza S mampu mencatat hasil 13,87 kilometer untuk setiap 1 liter Premium. Hasil yang cukup baik, bila mengingat tubuhnya seberat 1,07 ton. Namun hal tersebut tidak membatasi kelincahan mobil ini untuk bermanuver di kemacetan Ibukota.

Dealer Toyota GarutMenjadi varian termewah di jajaran Avanza, tentu tipe S menyediakan fitur yang lengkap. Foglamp, sein di spion dan mampu diatur secara elektrik, tweeter di pilar A, alarm, head unit MP3 hingga sensor parkir telah hadir menjadi kelengkapan standar.

Sedangkan untuk sistem pengereman, Avanza S telah dilengkapi Anti-lock Braking System (ABS) untuk memberikan pengereman optimal saat keadaan darurat. Data tes kami mencatat jarak 47,79 meter dalam tempo 3,59 detik untuk berhenti dari kecepatan 100 km/jam. Karena dirancang untuk mengangkut 7 orang, suspensi Toyota Avanza S memiliki bantingan yang agak keras ketika dimuati satu orang. Pun dengan akurasi pengendalian sehingga terasa kurang fun to drive.

Spesifikasi
Mesin : 1.495 cc 4 silinder VVT-i
Bore x stroke : 72 x 91,8 mm
Tenaga maksimum : 109 dk/6.000 rpm
Torsi maksimum : 141 Nm/4.400 rpm
Transmisi : Otomatis 4-speed
Jenis bensin : Premium TT
Kapasitas tangki : 45 liter
Bobot : 1.085 kg

Data Tes
Konsumsi bbm dalam kota : 7,21 km/l
Konsumsi bbm tol : 13,87 km/l
Konsumsi bbm kombinasi : 10,54 km/l
0-100 km/jam : 14,13 detik
Pengereman 100-0 km/jam : 47,7 meter

* New Avanza Hadir Oktober, Alphard Laku Keras | Toyota Avanza S : Let Them Coming

Untuk informasi Toyota Avanza terbaru, silahkan klik dibawah ini:
Harga Toyota AvanzaInterior Toyota AvanzaEksterior Toyota AvanzaFitur Keselamatan Toyota AvanzaFitur Kenyamanan Toyota AvanzaSpesifikasi Toyota AvanzaWarna Toyota AvanzaFoto Gambar Toyota AvanzaKredit Toyota AvanzaBrosur Toyota AvanzaPanduan Toyota AvanzaAksesoris Toyota Avanza
Untuk pemesanan Toyota Avanza Baru, silahkan klik dibawah ini:
PT. Liek Motor Toyota - Dealer Resmi Toyota Surabaya, Jawa Timur

Toyota Rush : Konsumsi BBM

Toyota Rush : Konsumsi BBMKonsumsi BBM Toyota Rush, sebagai sebuah SUV kompak yang mewarisi DNA people carrier terlaris, mobil berbobot 1.175 kg ini juga memiliki impresi mumpuni layaknya sebuah mobil keluarga, meskipun hanya memiliki kemampuan membawa 5 penumpang saja. Konsumsi BBM Toyota Rush.

Desain bodi boxy, yang membuat sudut pandang secara keseluruhan jadi lebih tinggi, menjadikan Rush memiliki tongkrongan macho dan tidak jauh berbeda dengan SUV pada umumnya. Apalagi Rush juga dibekali dengan ukuran roda yang lebih besar serta komposisi final gear 5,857:1.

Hal ini membuat akselerasinya hanya terpaut 0,8 detik dari saudaranya yang berbeda platform, meski sama-sama bertransmisi manual 5-percepatan, serta menggunakan mesin sama bertenaga 109 dk dan torsi 145 Nm. Padahal bobotnya yang 1.175 kg, tidak bisa dikatakan ringan untuk SUV bermesin 1.495 cc.

Tak heran, urusan pemakaian bahan bakarnya pun tidak beranjak jauh dari angka 7,43 km/liter. Ini didapat setelah menempuh kondisi jalanan perkotaan yang berkarakter stop and go, dengan jarak tempuh total 101,1 km.

Konsumsi BBM Toyota RushMeskipun begitu, angka yang dicapai pada etape di dalam kota ini merupakan terbaik yang bisa diraih. Sebab menilik catatan kami, dibanding mobil lain berbobot sama dari kategori non-sedan, Rush mencetak nilai paling tinggi. Pada pengetesan di jalan tol dengan total jarak tempuh 173,3 km, Compact SUV Toyota ini membukukan angka konsumsi bbm 13,62 km/liter, dengan kecepatan rata-rata 86 km/jam.

Buat sebagian orang yang senang dengan mobil tinggi, Rush bisa sangat menyenangkan. Desain interiornya modern dengan nuansa ivory, juga lega untuk 5 orang dewasa. Ornamen logamnya memberikan kesan kokoh.

Kabin Rush juga praktis dengan bagasi lapang dan berbagai kompartemen penyimpanan. Konsepnya sebagai SUV membuat posisi mengemudi di mobil yang memiliki struktur Global Outstanding Assessment ini cukup tinggi. Sementara suspensi yang dirancang sesuai kebutuhan sebuah SUV kompak lebih nyaman jika mobil Toyota Rush dimuati banyak orang.

Spesifikasi
Mesin : 1.495 cc 4 silinder VVT-i
Bore x stroke : 72 x 91,8 mm
Tenaga maksimum : 109 dk/6.000 rpm
Torsi maksimum : 145 Nm/4.400 rpm
Transmisi : Manual 5-speed
Jenis bensin : Premium
Kapasitas tangki : 45 liter
Bobot : 1.175 kg

Data Tes
Konsumsi bbm dalam kota : 7,43 km/l
Konsumsi bbm tol : 13,62 km/l
Konsumsi bbm kombinasi : 10,48 km/l
0-100 km/jam : 13,59 detik
Pengereman 100-0 km/jam : N/A