Sejatinya, mobil ini mempunyai empat tipe. Yakni tipe 2500 cc dengan penggerak roda dua (2WD), tipe 2.500 cc 4WD, tipe 3.000 cc 2WD, dan tipe 3.000 cc 4WD. Nah, para menteri dan pejabat tinggi memakai tipe 3.000cc 2WD.
Di negeri asalnya, Jepang, tipe tersebut seharga US$ 59.400 atau Rp 564,3 juta jika kita memakai kurs Rp 9.500 per dollar Amerika Serikat. Namun, harga segitu akan melesat menjadi dua kali lipat jika masuk ke Indonesia lantaran tingginya pajak.
Toyota pertama kali meluncurkan sedan Royal Saloon ini pada 2008 silam. Nah, ketika pemerintah Indonesia memesan Royal Saloon ini,
PT. Toyota Astra Motor (TAM) mengimpor dalam bentuk utuh alias completely built up (CBU) mobil itu sebanyak 150 unit dari Jepang.
Namun, warga negara biasa yang berminat menikmati kemewahan mobil ini, harap bersabar. Untuk sementara ini, mereka yang naksir Royal Saloon hanya bisa memesan dulu. TAM sebagai Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Toyota di Indonesia belum akan menjual produk itu ke pasar umum. "Spek-spek mobil ini tidak dibuat untuk keperluan ekspor tapi baru untuk keperluan domestik Jepang," ujar Direktur Pemasaran TAM Joko Tri Sanyoto. Namun, karena mobil ini dipilih menjadi kendaraan dinas para pejabat kita, akhirnya TAM pun meminta kantor pusat Toyota untuk mengirimkan mobil mewah itu.
Di negeri asalnya, Royal Saloon juga menjadi kendaraan resmi para pejabat. "Biasanya yang menggunakan memang para petinggi negara dan pimpinan perusahaan," tambah Joko.
"Kami memang berharap ini bisa dipasarkan di Indonesia. Tapi, kita tunggu apakah Jepang akan mengeluarkan produk untuk pasar ekspor," tambah Anton Jimmi, Manager Planning and Analyisis TAM.
Manager Komunikasi TAM Ahmad Rizal menambahkan, para penikmat mobil mewah, untuk sementara, bisa memilih produk
Toyota lainnya, yaitu
Lexus. Sebab, selain harganya juga sama-sama premium, yaitu sekitar Rp 1,1 miliar-Rp 2,1 miliar, fltur-fitur
Lexus tidak jauh berbeda dari Royal Saloon.
Untuk pasar Indonesia, Lexus menyediakan tiga pilihan, yakni
Lexus seri IS300 seharga Rp 1,1 miliar,
Lexus GS300 seharga Rp 1,2 miliar, dan
Lexus LS460L berbandrol Rp 2,1 miliar.
Dongkrak penjualan
Anton mengakui, biasanya mobil yang dipakai pejabat bakal laris manis di pasar. Misalnya seperti
Toyota Camry yang digukanan para menteri yang tergabung dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid satu (KIB I).
Ketika itu, begitu pemerintah mengumumkan kendaraan dinas menteri adalah
Camry, pamor sedan kelas menengah ini langsung melejit. Jika sebelumnya volume penjualan
Camry hanya 100 hingga 150 unit per bulan, setahun berselang, penjualan naik dua kali lipat, jadi 200-250 unit per bulan. "Menggunakan
Camry punya nilai prestisius tersendiri," kata Anton.
Pemerintah memilih
Camry karena harganya yang relatif murah, sekitar Rp 300 jutaan. Namun saat ini,
harga Toyota Camry bermesin 3.500 cc, yakni tipe yang dipakai para menteri KIB I, sudah Rp 641 juta.